• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Warta

Empat Poin Renungan di Harlah NU ke-94 dari Mustasyar PWNU Lampung

Empat Poin Renungan di Harlah NU ke-94 dari Mustasyar PWNU Lampung

BANDAR LAMPUNG - Di usia yang sudah menginjak angka 94, Nahdlatul Ulama (NU) harusnya sudah matang. Bahkan harusnya sudah menghadirkan umat yang khoirol ummah dan NKRI yang baldatun wa robbun ghofur.

“Tapi Alhmdulillah NU sendiri, dengan segala kekurangannya dengan cepat langsung memprogramkan kegiatan pengkaderan dengan pola dasar fikroh,harokah dan amaliyah,” kata Mustasyar PWNU Lampung, KH.Hafiduddin Hanif, Sabtu (1/2/2020).

Kiai Hafid yang merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mardiah Kaliawi Bandar Lampung ini menjelaskan, dari tiga pola di atas, yang sangat penting adalah fikroh.

“Sebab, tingkah laku dan perbuatan seseorang itu pada fikrohnya untuk jadi orang NU yang benar,” katanya.

Nah, untuk menjadi warga NU yang benar perlu mengkaji dokumen penting di NU, yakni;

Pertama, Muqodimah Konun Asasi KH.Hasyim Asyari. Ini merupakan visi NU secara internasional dalam mewujudkan rahmatan lil alamin.

Kedua, Mabadik khoirol umah putusan Muktamar NU tahun 1935. Rumusan moral yang membedakan orang itu NU atau bukan berisi sidiq, amanah wal wafak bil ahdi, al adalah attaawun, istiqomah.

Ketiga, khitoh NU adalah pedoman penghayatan pengamalan aswaja di rumusan aswaja yang membedakan aswaja NU dengan aswaja lainnya. 

Keempat, memahami wawasan keislaman dan kebangsaan melalui deklarasi hubungan NU dengan Pancasila yang mengajarkan kita menjadi bangsa Indonesia yang nasionalis religius.

“Nah, kalau keempat poin ini dijalankan secara masif dan sistematif, Insya Allah Indonesia menjadi bangsa yang bisa ditampilkan di tengah masyarakat dunia sebagai umat yang ukhrijat linnas. Ini sekedar renungan. Selamat Harlah NU ke 94. Semoga Allah SWT memberkahinya. Amin,” katanya. (Sunarto)


Editor:

Warta Terbaru