• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Warta

Dosa yang Menghantarkan Seseorang Masuk Surga

Dosa yang Menghantarkan Seseorang Masuk Surga
Dosa yang Menghantarkan Seseorang Masuk Surga. (Foto: NU Online/Freepik)
Dosa yang Menghantarkan Seseorang Masuk Surga. (Foto: NU Online/Freepik)

Tanggamus, NU Online Lampung

Surga merupakan sebuah tempat yang dijanjikan oleh Allah swt bagi orang-orang yang patuh pada perintahNya dan menjauhi laranganNya selama hidup di dunia. Dengan amal yang baik dan ridho dari Allah swt, seseorang akan mendapatkan pahala dan mampu masuk menikmati fasilitas di surga yang telah disiapkan yang menjadi impian setiap insan.


Namun dalam perjalanan kehidupan manusia, kealpaan dan kekhilafan pasti dilakukan karena memang manusia adalah tempatnya salah dan dosa. Namun dosa-dosa yang dilakukan itu malah bisa menjadi penghantar seseorang masuk surga. Bagaimana bisa?


Pengasuh Pesantren Pondok Pesantren Al-Qodir Batu Tegi, Tanggamus Kiai Musyafa' Achmad Al-Hafidz mengatakan ada dosa yang bisa menghantar masuk surga. Dosa itu adalah dosa yang diikuti dengan taubat nasuha yakni komitmen untuk tidak mengulanginya kembali.


“Hidup itu adalah proses perjalanan yang pastinya akan ada kesalahan dan kealpaan. Namun kesalahan yang mengakibatkan dosa ini bisa menghantarkan ke surga bila dosa itu kita taubati,” ungkapnya saat memberikan mauidzah hasanah di Desa Margodadi, Senin (31/7/2023).


Oleh karenanya, di antara cara untuk menghindari dosa-dosa menurutnya adalah dengan mengingat kematian. Hal ini sudah diingatkan dengan sebuah hadits yang artinya: “Cukuplah kematian menjadi nasihat”.  Artinya jika manusia sadar bahwa kehidupan dunia ini ada batasnya, maka ia akan memperbanyak amal dan menghindari dosa-dosa.


“Kita harus menyadari Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. Bahwa kita berasal dari Allah dan kepadaNyalah kita kembali,” jelasnya mengutip ayat surat Al-Baqarah 156.


Ayat ini lanjutnya, memiliki makna yang sangat mendalam sekali jika direnungkan dan ditancapkan dalam hati setia manusia. Ayat ini mengingatkan bahwa kehidupan adalah sebuah proses perpindahan masa yang menjadi sebuah keniscayaan. “Kita hidup ini akan mengakhiri masa dan fase hidup. Kita akan mengakhiri masa kecil, masa remaja, masa dewasa, dan masa tua,” jelasnya.


Dengan memegang ayat ini, maka akan tumbuh berbagai sifat-sifat kepasrahan pada Allah seperti taubat, wara, zuhud, khauf, raja’, tawakkal, ridha. Sifat-sifat ini pun akan membuahkan hasil yang mendatangkan ketenangan dalam hidup di dunia.


Editor:

Warta Terbaru