Warta

Doa Bersama Lintas Iman, Bupati Doakan Korban dan Pelaku Human Trafficking

Ahad, 9 Februari 2020 | 09:17 WIB

PRINGSEWU - Do'a bersama lintas iman bagi para korban perdagangan orang (human trafficking) digelar di Pendopo Kabupaten Pringsewu, Sabtu (8/2/2020) petang.

Kegiatan ini diinisiasi Jaringan Masyarakat Menolak Perdagangan Orang (JMMPO), JPIC-FSGM dan Kelompok Wanita Tani (KWT). Tujuannya mendo'akan para korban perdagangan orang, baik yang masih dalam perjuangan hidup ataupun meninggal serta cacat baik fisik maupun mental di seluruh belahan dunia ini.

Hadir dalam acara itu Bupati Pringsewu H.Sujadi beserta Ketua TP-PKK Ny.Hj.Nurrohmah Sujadi, Wakil Bupati Dr.H.Fauzi, SE, M.Kom., Akt., CA, CMA beserta Wakil Ketua TP-PKK Kabupaten Ny.Hj.Rita Irviani Fauzi, Ketua DPRD Suherman, SE beserta Ketua Ikada Ny.Suherman, jajaran pemerintah  dan muspida Kabupaten Pringsewu, Ketua MUI KH.Hambali, para pimpinan umat Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu dan Budha beserta masing-masing jema'at, serta organisasi wanita yang tergabung dalam GOW Kabupaten Pringsewu. 

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan prosesi saling memakaikan gelang satu sama lain sebagai simbol aksi damai, serta penyalaan lilin dan berdo'a sesuai agama dan kepercayaannya yang dipimpin oleh pimpinan umat masing-masing, yang sebelumnya  diawali dengan menonton bareng film kisah perdagangan orang.

Bupati Pringsewu H.Sujadi atas nama Pemerintah Kabupaten Pringsewu maupun pribadi sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan do'a bersama lintas iman tersebut.

Ia mengajak para peserta do'a bersama untuk mendo'akan bukan saja para korban, tetapi juga para pelaku agar berhenti dan tidak lagi melakukan perdagangan orang.

Pemkab Pringsewu, kata bupati, sangat berkomitmen untuk memberantas dan menghapus perdagangan orang, terutama di Kabupaten Pringsewu, yang diantaranya diawali dengan pengetahuan. 

Dikatakan Bupati Pringsewu bahwa perdagangan orang sudah ada dan terjadi sejak zaman para nabi. Ia mencontohkan kisah Nabi Yusuf AS.

"Di lndonesia, perdagangan orang dalam bentuk yang lain masih ada hingga saat ini," katanya.

Oleh karena itu, Bupati Pringsewu menghimbau kepada masyarakat Pringsewu yang ingin bekerja di luar negeri agar melalui jalur yang resmi, agar terhindar dari perdagangan orang.

"Di Kabupaten Pringsewu ada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta Dinas P3AP2KB. Semoga melalui kegiatan ini akan tumbuh semangat solidaritas dan semangat untuk mengakhiri perdagangan orang," tutupnya. (saf)