• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 16 Mei 2024

Warta

1 Miliar Shalawat Nariyah di Peringatan Hari Santri Nasional

1 Miliar Shalawat Nariyah di Peringatan Hari Santri Nasional
BANDAR LAMPUNG – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN) pada 21 Oktober nanti, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar pembacaan Shalawat Nariyah sebanyak 1 miliar kali. “Pembacaan akan dilakukan serentak oleh ribuan orang di 10 ribu titik di seluruh Indonesia,” jelas Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU, Muhammad Aqil Irham dalam pesan whatsapp nya kepada redaksi nu-lampung. or.id. Kegiatan bertajuk “Parade Nusantara Bershalawat” itu akan dilakukan serentak selepas Sholat Isya, mulai dari Aceh sampai Papua, termasuk juga di Lampung. “Setiap orang membaca 100 kali atau satu putaran tasbih. Kuota minimum akan dilakukan di  10 ribu titik (tempat),” kata penulis buku ‘Demokrasi Muka Dua’ ini. Wasekjen menjelaskan, tempat yang digunakan untuk pembacaan Shalawat Nariyah bergantung pada kesediaan penyelenggara di daerah. “Apakah nantinya akan di gedung PWNU, PCNU, pondok pesantren, majelis taklim, masjid, sekolah, terserah bagaimana teknisnya,” katanya. Dia berharap seluruh warga nahdliyin ikut bershalawat. Ya, minimal seribu orang di setiap titik. “Kita cuma butuh 10%  dari hampir 100 juta warga NU. Akan ada 10 juta lebih orang berkumpul untuk bershalawat dalam waktu yang bersamaan, dengan maksud meminta keselamatan, kesejahteraan dan keberkahan hidup kita sebagai bangsa,” jelasya. Selain pembacaan shalawat, panitia peringatan HSN juga akan menggelar ragam kegiatan seperti Kirab Resolusi Jihad dari Banyuwangi sampai Banten dan Upacara Hari santri, Festival Film, Pagelaran Budaya, dan berbagi dengan dhuafa. Diketahui, 22 Oktober sudah ditetapkan Presiden RI Joko Widodo sebagai Hari Santri Nasional tahun lalu. Tanggal tersebut merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad yang dikeluarkan Nahdlatul Ulama untuk melawan penjajah yang ingin kembali menguasai negara ini. Penetapan tersebut sebagai upaya menghargai peran santri dalam perjuangan merebut dan mempertahankan kemerdekaan. (red)


Editor:

Warta Terbaru