• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Syiar

4 Adab Tidur Menurut Imam al-Ghazali

4 Adab Tidur Menurut Imam al-Ghazali
Ada empat adab tidur yang perlu dilakukan menurut Imam Ghazali
Ada empat adab tidur yang perlu dilakukan menurut Imam Ghazali

Tidur adalah aktivitas yang sangat dibutuhkan untuk tubuh kita guna mengembalikan kebugaran dan menjaga kesehatan. Tidur merupakan istirahat alami yang juga adalah anugerah dan nikmat dari Allah swt bagi setiap manusia.

 

Hal itu  sesuai dengan firman Allah swt:

Waja’alnâ naumakum subâtâ ( QS  An-Naba’, ayat 9).

 

Artinya: Dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat.


Tidur secara teratur setiap hari, membuat kesehatan kita  jadi terjaga. Bila kurang tidur kita tentu akan merasa lemas dan mempengaruhi semangat dalam beraktivitas pada esok harinya.

 

Sedemikian penting aktivitas tidur bagi manusia, maka Imam al-Ghazali memberikan nasihatnya tentang adab tidur sebagaimana termaktub dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam al-Ghazali, dilansir dari NU Online:


 آداب النوم: يتطهر قبل النوم، و ينام على يمينه، ويذكرالله عز وجل حتى يأخذه النوم، ويدعو إذا استيقظ، ويحمد الله تعالى  

 

Artinya: Adab tidur, yakni: bersuci sebelum tidur, tidur di atas sisi kanan, berdzikir kepada Allah ‘azza wajalla hingga tidur, berdoa ketika bangun dan memuji Allah ta‘âlâ.

 

Dari kutipan di atas dapat diuraikan keempat adab tidur sebagai berikut:    

 

Pertama, bersuci sebelum tidur. Siapa pun yang hendak tidur sebaiknya memastikan diri bahwa anggota badannya telah bersih baik dari kotoran-kotoran seperti tanah atau lumpur, sisa makanan dan sebagainya. Hal ini sangat baik apabila dilakukan dengan cara berwudhu sekaligus untuk bersuci dari hadats kecil. Badan yang bersih tentunya membuat kita tidur menjadi lebih nyaman.

 

Kedua, tidur di atas sisi kanan. Maksudnya adalah sebaiknya seseorang berbaring cenderung miring ke kanan. Hal ini juga sesuai dengan anjuran para dokter supaya tidur miring sehingga gravitasi bisa terjaga untuk menjaga isi perut.

 

Posisi miring menghadap ke kanan bisa melindungi jantung dari tertindih atau tertekan organ lainnya, dan juga akan  membantu mengistirahatkan otak kiri setelah seharian berpikir keras. Namun bagi yang memiliki gangguan asam lambung yang parah posisi miring ke kiri dimungkinkan lebih baik.   

 

Ketiga, berdzikir kepada Allah swt  hingga tidur. Dzikir merupakan obat penenang hati atau suasana batin sebagaimana firman Allah:

 

Alâ bidzikrillâhi tathmainnul qulûb  (QS ar-Ra’d, ayat 28).

 

Artinya:  Hanya dengan mengingati Allah, hati menjadi tenteram.

 

Untuk itu, siapa pun sebaiknya berdzikir  kepada Allah swt hingga ia tidur. Bacaan dzikir bisa berupa Ayat Kursi, Surat  Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, Surat An-Nas dan Surat Al-Mulk.

  
Adapun contoh doa pendek yang umum dibaca sebelum tidur di kalangan awam dengan menukil dari hadits Rasulullah saw :  

 اَللّهُمَّ! بِاسْمِكَ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوْتُ  

 

 Allâhumma! Bismika ahyâ wa bismika amût 

 

Artinya: Ya Allah! Dengan Nama-Mu, aku hidup  dan dengan nama-Mu pula aku mati (HR Muslim)


Contoh doa agak panjang yang dinukil sebagian dari doa panjang sebagaimana direkomendasikan oleh Imam al-Ghazali  adalah:

  بِاسْمِكَ رَبِّى وَضَعْتُ جَنْبِى وَبِاسْمِكَ اَرْفَعُهُ فَاغْفِرْلِى ذَنْبِى اللّهُمَّ قِنِى عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ اَللّهُمَّ بِاسْمِكَ اَحْيَا وَأَمُوْتُ أَعُوْذُبِكَ اَللّهُمَّ مِنْ شَرِّ كُلِّ ذِى شَرٍّ وَمِنْ شَرِّ كُلِّ دَابَّةٍ اَنْتَ آخِذٌ بِنَاصِيَتِهَا اِنَّ رَبِّى عَلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ

 

Bismika rabbî wadha’tu janbî wabismika arfa’uhu faghfirlî dzanbî. Allahuma qinî ‘adzâbaka  yauma tab’atsu ‘ibâdaka. Allâhumma bismika ahyâ wa amût, Allâhumma innî a‘udzubika min-syarri kulli dzî syarrin. Wa min syarri kulli dâbbatin anta âkhidzun binâshiyatihâ, inna rabbî ’alâ shirâthin mustaqîm.  


 Artinya: Dengan nama-Mu wahai Tuhanku, kuletakkan rusukku dan dengan nama-Mu pula kuangkat tulang itu serta ampunilah dosa-dosaku. Ya Allah semoga engkau menjagaku dari adzab-Mu pada hari dimana engkau membangkitkan hamba - hamba-Mu.  Ya Allah, dengan nama-Mu aku hidup dan mati. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung pada-Mu dari keburukan segala sesuatu yang memiliki keburukan serta dari kejahatan setiap yang melata. Engkaulah yang menggenggam ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku berada di jalan yang lurus. 

 

Keempat, berdoa ketika bangun dan memuji Allah swt. Begitu kita bangun tidur, hal pertama yang kita lakukan adalah berdoa. Dalam posisi duduk tenang sambil memulihkan kesadaran dan keseimbangan badan, kita dapat mengucapkan doa bangun tidur yang diawali dengan bacaan hamdalah untuk memuji Allah swt. Doa itu sebagaimana dinukil dari hadits Rasulullah swt yang diriwayatkan Bukhari berikut:

    اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَمَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ  

 

Alhamdulillâhil ladzî ahyânâ ba’da mâ amâtanâ wa iliahin nusyûr.    

 

Artinya: Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah mematikan kami dan kepada Allah kami akan dibangkitkan.(HR Bukhari).


Keempat adab tersebut hendaknya dapat dilakukan secara rutin setiap hari, yakni ketika akan tidur dan bangun tidur. Jika hari diawali dengan hal-hal positif, maka hal-hal baik lainnya akan mengikuti sepanjang hari itu hingga saatnya tidur kembali. 
  


Editor:

Syiar Terbaru