Program Pengampuan Kardiovaskuler, RS Abdul Moeloek Lakukan Operasi Bedah Jantung Terbuka
Ahad, 2 Juni 2024 | 14:17 WIB
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyaksikan secara langsung prosedur pelaksanaan operasi bedah jantung terbuka (Coronary Artery Bypass Graft) bertempat di Auditorium Cinema RS Abdul Moeloek Provinsi Lampung, Sabtu (1/6/2024).
Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek Provinsi Lampung sebelumnya telah melakukan operasi bedah jantung terbuka atau Coronary Artery Bypass Graft (CABG).
Pada 31 Mei 2024 lalu juga telah dilaksanakan operasi pada pasien kedua yaitu JU, 61 tahun laki-laki dari Kota Bandar Lampung dan pada tanggal 1 Juni 2024 ini dilakukan operasi pada pasien ketiga yaitu NJ, 46 tahun, perempuan dari Kabupaten Pesawaran.
Pelaksanaan operasi bedah jantung terbuka ini merupakan tindak lanjut dari program Pengampuan Kardiovaskuler yang diterima RSUD Abdul Moeloek dari Kementerian Kesehatan RI dan dukungan dari Ketua Pengampuan Layanan Jejaring Rujukan Kardiovaskuler dan Rujukan Nasional Kardiovaskuler Hananto Andriantoro, dari RS Jantung Nasional Harapan Kita.
Gubernur dalam kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa dirinya konsern terhadap pelayanan kesehatan, pelaksanaan operasi bedah ini menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam bidang kesehatan dan pelayanan kepada masyarakat.
“Tidak ada alternatif lain, selain kita memberikan pelayanan yang maksimal. Kebijakan awal bagaimana kita mempersiapkan rumah sakit itu representatif, dari kesiapan alat, ruangan dan kenyamanan masyarakat yang harus dilayani,” ujarnya.
Kemudian tahapan yang kedua, kesiapan alat-alat untuk lebih produktif, efektif didalam pelayanan masyarakat. Gubernur juga mengungkapkan bahwa saat ini pelayanan RSUD Abdoel Moeloek terhadap penyakit-penyakit normatif yang ada sudah cukup bagus.
“Tetapi ada hal-hal yang pelayanan terkait dengan ginjal jantung, ini kita sekolahkan, lalu ada kerja sama, dan sekarang ini sedang melayani operasi. Kita mendatangkan dokter-dokter spesialis yang ahli, tapi juga ada dokter-dokter kita yang sudah mulai kita kader untuk terbiasa dalam melihat pelayanan operasi,” ungkapnya.
Ia berharap hal ini dapat menjadi upaya RSUD Abdul Moeloek untuk lebih mandiri dan berpengalaman. Ini baru tiga kali dan kita harapkan terus menerus, sehingga pada waktunya nanti kita akan mandiri dalam pelaksanaan ini.
“Di samping itu kita juga sudah siap jika nanti ada kesempatan yang lebih besar lagi. Ini ajang memulai untuk kita lebih cukup berpengalaman sehingga kita bisa memulai upaya sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Abdoel Moeloek, Lukman Pura menyampaikan bahwa kondisi pasien sejauh ini cukup stabil.
“Laporan terakhir yang diterima dari dokter Imam dan kawan-kawan bahwa stabil, sudah bangun pasiennya. Insyaallah juga kalau kita lihat dari gerak kawan-kawan hari ini insyaallah dalam keadaan stabil juga kondisi pasiennya,” ungkapnya.
Ia juga mengungkapkan bahwa RS Jantung Nasional Harapan Kita dalam hal ini juga mengapresiasi RSUD Abdoel Moeloek.
“Kementerian menugaskan khusus harapan kita kepada 2 provinsi di Indonesia untuk pengamanan pelayanan jantung ini yaitu Provinsi Lampung dan Provinsi Papua,” ungkapnya.
Namun, Provinsi Papua sudah diserahkan langsung ke RS dr Soetomo, jadi yang mendapatkan perhatian khusus dari Harapan Kita adalah Provinsi Lampung dalam hal ini RSUD Abdul Moeloek. Pelaksanaan operasi ini dilakukan di gedung terbaik di Provinsi Lampung dan ini diakui oleh tim Harapan Kita.
“Jadi apa yang kita saksikan hari ini adalah dari APBD pemerintah daerah yaitu atas perhatian Gubernur. Gedung operasi kita ini adalah gedung terbaik di Lampung yang dialokasikan melalui APBD 2023, dan sudah terpakai sekarang, itu diakui oleh tim harapan kita bahwa ini gedung yang terbaik,” katanya.
Lukman Pura mengungkapkan bahwa diperlukan beberapa syarat apabila RSUD Abdoel Moeloek ingin melakukan operasi bedah secara mandiri. Pertama rumah sakit di kabupaten/kota yang sudah diminta pengampu dijadikan kelas B.
“Kedua RSUD Abdul Moeloek sekarang kan sudah masuk kelas utama nanti dia paripurna dan setelah 100 kali tindakan CABG mereka akan berkenan menganggap kita mandiri dan bisa dilakukan secara sendiri,” ungkapnya.
Pada pelaksanaan operasi bedah jantung terbuka (Coronary Artery Bypass Graft), Lukman Pura juga mengungkapkan bahwa lamanya waktu pelaksanaan operasi ini biasa memakan waktu 5-6 jam tergantung kondisi pasien.
Pada kesempatan yang sama, Dokter Spesialis Bedah Thoraks dan Kardiovaskular, M Danasha Utomo perwakilan dari tim bedah jantung RSUD Abdoel Moeloek dan tim bedah jantung RS Harapan Kita yang bertugas dua hari ini menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan Pemerintah Provinsi Lampung.
“Semoga semua kebijakan dan dukungan Gubernur khususnya pada operasi bedah jantung bisa berdampak besar dan bermanfaat bagi masyarakat Lampung untuk mewujudkan Lampung berjaya,” ujarnya.
Terpopuler
1
Tata Cara dan Doa Lengkap Menyembelih Hewan Kurban
2
Bacaan Doa Wukuf di Arafah dari Rasulullah Saw
3
Lafal Takbiran Idul Adha dan Waktu Membacanya
4
Khutbah Idul Adha: Meneladani Kisah Nabi Ibrahim dan Ketauhidan yang Totalitas
5
Ini 6 Amalan Sunnah pada Hari Raya Idul Adha, 6 Juni 2025
6
Khutbah Jumat: Semua Manusia Sederajat di Hari Raya Kurban
Terkini
Lihat Semua