Warta

Terkait Kamus Sejarah Pendidikan Indonesia, PWNU Lampung: Jangan Main-Main Dengan NU

Sabtu, 24 April 2021 | 12:30 WIB

BANDAR LAMPUNG-PWNU Lampung mengecam keras atas hilangnya pendiri NU dari kamus sejarah pendidikan Indonesia, Jumat 23 April 2021.

Terkait dengan peristiwa tersebut, KH Moh Mukri, selaku ketua PWNU Lampung meminta pada pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk tidak bermain-main dengan NU.

"Jangan main-main lah dengan NU. Permasalahan seperti ini seharusnya tidak terjadi, " katanya.

Tokoh NU seperti KH Hasyim Asyari merupakan salah satu tokoh bangsa, tokoh penggagas kemerdekaan, dan juga tokoh pendidikan di Indonesia. Sehingga tidak seharusnya hilang dari kamus sejarah, terlebih kamus sejarah pendidikan.

"Apapun alasannya, hilangnya tokoh NU seperti mbah Hasyim Asyari dari kamus sejarah pendidikan Indonesia merupakan sebuah kekeliruan," ungkap Mukri saat ditemui oleh nulampung.or.id.

Ketua PWNU Lampung ini begitu menyesalkan atas adanya peristiwa tersebut. Ia mengatakan hal ini merupakan sebuah kesalahan besar dari pemerintah Indonesia.

*Tokoh bangsa yang telah berjasa besar terhadap Indonesia, tapi justru hilang dari kamus sejarah pendidikan Indonesia. Kita sangat menyayangkan adanya kejadian ini," tutur Rektor UIN Raden Intan Lampung ini.

Tokoh yang akrab disapa Prof Mukri ini meminta kepada pemerintah untuk berhati-hati dalam menulis kamus sejarah, sehingga kejadian hilangnya sosok KH Hasyim Asyari sebagai salah satu pahlawan dan sosok yang telah berjasa besar bagi bangsa Indonesia dari kamus sejarah pendidikan tidak terulang kembali.

Prof Mukri berharap kejadian seperti ini seharusnya tidak terulang kembali. Meski pemerintah telah mengklarifikasi dan meminta maaf kepada PBNU, revisi yang sedang dilakukan oleh Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan dapat sesegara mungkin diselesaikan.


"Peristiwa ini merupakan sebuah kekeliruan dari Pemerintah yang dapat menyakiti hati bangsa Indonesia, khususnya pada nahdliyin, "ujarnya.

(Ulil Hidayat)


Terkait