Warta

Singkatan Lucu di Muktamar NU yang Bikin Ngakak

Ahad, 2 Agustus 2015 | 17:13 WIB

JOMBANG - Muktamar Nahdlatul Ulama sudah dibuka resmi oleh Presiden Jokowi. Dari sejumlah kegiatan dan agenda penting yang serius, Muktamar yang dihelat di Jombang, Jawa Timur ini juga diwarnai sejumlah guyonan segar. Mengutip duajurai.com. ada sejumlah guyon berupa akronim, singkatan dan istilah yang muncul dalam berbagai kesempatan. Berikut berapa singkatan lucu yang keluar dalam acara ini. 1. IGGI: Ikatan Gus Gus Indonesia Disampaikan Gubernur Jawa Barat Sukarwo dalam pidato pembukaan Muktamar. Ia meledek balik Wagub Syaifulloh Yusuf yang dalam laporannya sebagai ketua panitia daerah beberapa kali “menggoda” Sukarwo. Gus adalah sebutan/panggilan untuk keturunan “darah biru” para pendiri NU. “Mohon maaf atas pidato Mas Syaifullah Yusuf yang tidak terkendali tadi. Dia sebagai wakil gubernur bisa saya kontrol. Tapi, sebagai IGGI, saya tidak bisa kontrol,” ujar pria yang biasa disapa Pak De Karwo ini. Sebelumnya, Syaifulloh Yusuf dalam laporannya berulangkali melempar joke yang membuat hadirin, termasuk Presiden Joko Widodo, terpingkal-pingkal. Yang paling sering jadi korban ledekan keponakan Gus Dur ini, siapa lagi kalau bukan sang bos, Pak De Karwo. Ini beberapa di antaranya. 2. Takwa: Takut dengan istri tua “Pak Gubernur saya ini orang yang ber-takwa, takut dengan istri tua,” ujar Gus Ipul. Soal istri tua itu, tentu saja hanya bercanda. 3. Hadirin: Hadir di dalam (in) 4. Hadirot: Hadir di luar (out) 5. Profesor: Protolan Pemuda Ansor Ini ledekan Gus Ipul kepada Ketua SC Muktamar Slamet Effendi Yusuf. “Pak Slamet ini profesor alias protolan pemuda Ansor,” ujarnya. 6. Romli: Rombongan liar Ini istilah untuk mengindentifikasi penggembira di muktamar, yakni nahdliyin yang tidak termasuk sebagai peserta atau peninjau resmi. Jumlah pastinya tidak diketahui. Namun, bisa jadi mencapai ribuan orang. 7. Romlah: Romli perempuan 8. PBNU: Pancasila-Bhinneka Tunggal Ika-NKRI-UUD 1945 Aslinya PB NU merupakan singkatan Pengurus Besar NU. Sementara singkatan versi plesetan disampaikan Sukarwo saat menyapa Ketua PB NU KH Said Aqil Siradj dalam sambutannya. Menurut Karwo, Said adalah orang yang memperkenalkan istilah PBNU: Pancasila-Bhinneka Tunggal Ika-NKRI-UUD 1945 9. PBNU: Perut Buncit NU Singkatan ini muncul di pondokan muktamirin Lampung di kawasan Jalan Madura, Geneng 2, Kelurahan Jombatan pada Minggu siang, 2/8/2015. Yang melontarkan adalah Jupri, anggota KPU Mesuji. “Korbannya” salah satu nahdliyin muda, Ferry. “Alhamdulillah, kita bersyukur dari Lampung ada yang masuk PB NU…perut buncit NU,” ujarnya sambil melirik perut Ferry dan disambut tawa terpingkal-pingkal rekan-rekannya. Ada-ada saja ya.(dua jurai.com)


Terkait