Simbol Kerukunan Bangsa, Presiden Resmikan Terowongan Silaturahim Masjid Istiqlal ke Gereja Katedral
Jumat, 13 Desember 2024 | 08:03 WIB

Presiden Prabowo Subianto bersama Menag RI saat meresmikan terowongan silaturahim di Jakarta, Kamis (12/12/2024). (Foto: Istimewa)
Jakarta, NU Online Lampung
Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto mengatakan, peresmian terowongan silaturahim ini adalah simbol berharga kerukunan bangsa.
“Terowongan ini menunjukkan bahwa perbedaan tidak pernah menjadi penghalang bagi bangsa Indonesia untuk saling bersatu,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan pada peresmian Terowongan Silaturahim yang menghubungkan Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral, di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Sementara itu, Menteri Agama RI, Prof Nasaruddin Umar menjelaskan pembangunan terowongan ini merupakan tindak lanjut atas arahan Presiden RI ke-7 Joko Widodo pada 2020, dalam rangka memudahkan akses jamaah antarbangunan rumah ibadah dan untuk memenuhi kebutuhan ruang parkir tanpa mengganggu arus lalu lintas.
“Kami berharap dengan terbangunnya Terowongan Silaturahim ini, akses jamaah antarbangunan ibadah menjadi lebih mudah, serta terowongan ini dapat menjadi simbol toleransi antarumat beragama,” ujarnya.
Selain terowongan, lanjutnya, proyek ini juga mencakup pembangunan area parkir bersama dengan kapasitas hingga 1.000 kendaraan yang dapat digunakan bersama oleh jamaah Masjid Istiqlal dan jamaah Gereja Katedral. Ruang lingkup pekerjaan juga meliputi shelter sisi Istiqlal, shelter sisi Katedral, serta lanskap area shelter.
Di dalam Terowongan Silaturahim, terdapat instalasi seni hasil kompetisi seniman nasional yang dimenangkan oleh Sunaryo, dengan tema Wat Hati, yang berarti Jembatan Hati.
“Adapun filosofi pembangunan terowongan silaturahim ini sebagai pengingat pentingnya toleransi antara umat beragama, di mana di dalamnya terdapat galeri dan diorama yang menceritakan hubungan toleransi antarumat beragama di Indonesia,” paparnya.
Menag melanjutkan, di dalam terowongan ini juga diperdengarkan suara atau bunyi-bunyi sebagai simbol berbagai agama, yang diperindah dengan cahaya tanpa putus pada reling terowongan silaturahim, sekaligus menjadi simbol jabat tangan.
“Kami berharap Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral ini dapat menjadi simbol kebahagiaan bersama, khususnya menjelang Hari Natal, dengan kapasitas parkir yang mampu menampung seribu kendaraan,” tuturnya.