PESAWARAN –Hari terakhir Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke III Majelis Ulama Indonesia (MUI) Propinsi Lampung dan Akademi Da’i Wasathiyah (ADW) Angkatan II, disi oleh penjelasan Komandan Brigif 4 Marinir Padang Cermin Kabupaten Pesawaran Propinsi Lampung Kolonel Marinir Ahmad Fajar.
Acara itu sendiri digelar di Komplek Marine Eco Parks – Kawasan Brigif 4 Marinir Padang Cermin mulai Jumat hingga Ahad, 22 – 24 Nopember 2019.
Komandan Brigif 4 Marinir Kolonel Marinir Ahmad Fajar. Sabtu (23/11) menyampaikan materi tentang Sea Power dan Naval Power.
Di depan 48 peserta, ia menyampaikan, peran Marinir dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Ada yang ditugaskan di dalam maupun luar negeri. TNI AL berkontribusi kepada luar negeri untuk keamanan dunia.
“Kita harus bersyukur tinggal di Indonesia, luas Laut Indonesia 5.9 juta KM2, panjang pantai 81.000 km, luas darat 1.9 Juta KM2, jumlah pulau : 17.504 buah. Potensi laut Indonesia harus dimaksimalkan sebaik mungkin sesuai dengan visi dan misi Presiden Republik Indonesia Joko Widodo,” kata Danbrigif yang pernah ditugaskan di Satgas Rensa XXV NAD tahun 2004 ini.
“Lalu lintas laut didunia juga sudah diatur, termasuk wilayah perairan Indonesia, terutama di Selat Malaka, selain di Selat Lombok, Selat Makassar, dan Selat Sunda. Karena Indonesia adalah negara Kepulauaan terbesar di dunia, sesuai keputusan konvensi PBB tentang Hukum Laut / UNCLOS 1982,” tambah prajurit TNI AL alumni Sesko TNI Angkatan 45 tahun 2018 ini.
Dalam menjaga kedaulatan NKRI, ada enam elemen penting Sea Power, yaitu; (kekuatan laut); posisi geografis, bentuk fisik, luas wilayah, jumlah penduduk, karakter bangsa, karakter pemerintah.
“Sea power bertujuan sebagai kontrol terhadap perdagangan dan perekonomian internasional. Penggunaan dan kontrol sumber daya laut dan juga sebagai instrumen diplomasi, penangkalan, dan pengaruh politik,” tambah prajurit yang pernah bertugas di Natuna tahun 1999 ini.
Kata dia, Sea Power di Indonesia terpadu dan saling mendukung, mencakup segala potensi kekuatan nasional yang menggunakan laut sebagai wahananya.
“Naval Power atau kekuatan Angkatan Laut di Indonesia berdiri sejak 10 September 1945, yang kini memiliki punya 3 armada, yaitu; di Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Perak Surabaya, Tanjung Kasuari Sorong Papua” tutup Prajurit TNI AL kelahiran Magelang Jawa Tengah. (Akhmad Syarief Kurniawan)