SEMARANG – Jika tak terkendala, Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang berkolaborasi dengan Nahdatul Ulama, Persaudaran Lintas Agama dan Kepercayaan menggelar Haul Gus Dur yang ke-10.
Kegiatan bertajuk "Tadarus Budaya: Melestarikan Budaya untuk Kemanusiaan" itu digelar di Rumah Dinas Walikota Semarang, Jalan Abdul Rahman Saleh, Semarang, Minggu 22 Desember 2019 mulai pukul 18.30 hingga 22.00 WIB.
Koordinator Pelita Budi Setiawan didampingi Ajid dari panitia kegiatan mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan mengenang jasa-jasa Gus Dur semasa hidupnya.
Menurut Budi, berpulangnya Gus Dur ke haribaan Tuhan Yang Maha Esa meninggalkan duka mendalam bagi bangsa Indonesia. Sosok Gus Dur begitu berpengaruh. Tidak hanya bagi umat muslim, melainkan juga bagi semua umat beragama di Tanah Air yang menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, keadilan, dan kemanusiaan.
“Gus Dur tidak pergi. Ia hanya pulang dan Gus Dur telah memberikan teladan, tinggal kita yang meneruskan,” kata Budi Setiawan mengutip ucapan salah satu putri Gus Dur, Alissa Wahid.
Acara Haul Guru Bangsa yang juga dikenal sebagai budayawan ini juga dimeriahkan dengan berbagai pertunjukan gelar seni budaya lintas agama dan kepercayaan orasi budaya Walikota Semarang Hendra Prihadi dan testimoni para sahabat Gus Dur.
Sebelum acara dibuka dengan menyanyikan Indonesia Raya bersama, didahului dengan tahlil yang disampaikan KH Busyairi Haris, yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Ketua Panitia Haul Zaenun.
Pergelaran seni diawali dengan suguhan musik Rebana, Angklung dan Tari Sufi persembahan Komunitas Santri Dalan (Sandal). Menyusul Romo Wahyudi dari Magabudhi Semarang, mendedahkan “Tembang Badra Santi”.
Kemudian Arbi Kun dari Gus Durian akan membacakan puisi, Macapat dan Geguritan akan disajikan oleh Komunitas Penghayat Kepercayaan Sapta Darma.
Ketua PCNU Semarang KH Anshom akan mempersembahkan seni Nembang, Sekda Kota Semarang Iswar Aminudin akan tampil baca puisi. Sesudah itu berturut-turut sebelum Walikota menyampaikan orasi budaya akan tampil Tari Kalang dari Perguruan Trijaya, Luk an- Nairi (Lesbumi Jateng) mempersembahkan pertunjukan Teaterikal Puisi, dan Tari Bali akan disajikan oleh Peradah Semarang.
Pada puncak acara Walikota Semarang Hendrar Prihadi akan menyampaikan pidato kebudayaannya. Kemudian disusul testimoni dari sahabat-sahabat Gus Dur; Pendeta Tjahjadi Nugroho, KH Budi Harjono, dan Romo Aloysius Budi Purnomo Pr. Pada pamungkas acara akan ditutup dengan doa oleh KH Hanief Ismail. (rls)