Warta

Jimat Rukun Rumah Tangga di Tengah Pandemi Corona

Ahad, 14 Juni 2020 | 10:45 WIB

BANDAR LAMPUNG - Pimpinan Wilayah Fatayat NU Provinsi Lampung menggelar diskusi virtual Sabtu (13/6/2020) kemarin.

Diskusi bertema "Pasutri Bahagia dan membahagiakan di Era New Normal" ini menghadirkan 3 Narasumber yaitu Kiai Faqih Abdul Qadir (Penulis Buku Mubadalah), Siti Mahmudah, M.Ag (Dosen UIN Raden Intan), dan Ai Maryati Shalihah,M.Si (Komisioner KPAI) dengan dipandu oleh Eny Puji Lestari sebagai Host.

Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Provinsi Lampung Khalida menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat menarik karena ilmu tentang Pasutri ini tidak ada habisnya.

Dia memaparkan di masa pandemi Covid-19 perkara perceraian di Pengadilan Agama Tanjungkarang meningkat kurang lebih 20 perkara masuk dalam sehari. Di sisi yang lain kebijakan stay at home juga berdampak pada jumlah angka kehamilan yang terus bertambah.

Konflik antar suami istripun mengikuti jika tidak pandai menggelolanya maka akan berujung pada perceraian.

Usia perkawinanpun tidak menjadi ukuran kebahagiaan seseorang, karena ada contoh  pasangan suami istri yang berusia lanjut tetap 'ngotot' untuk bercerai. Kita tidak mengetahui apakan pernikahan yang dijalaninya hanya sekedar bertahan atau berkorban atau pura-pura bahagia.

"Ini 'jimat' yang kami terapkan dalam berumah tangga. Ketika ada persoalan, memaafkan saja terlebih dahulu tak usah permasalahkan siapa yang bersalah atau benar. Dan jimat kedua kata terima dan kasih mampu memupuk rasa kasih sayang dan bahagia hingga nantinya akan berimbas kepada anak dan orang-orang di sekitar kita",  terang Khalida

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama yang diwakili oleh Wakil Sekretaris Iwan Satriawan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat.

Ia berharap tidak hanya selesai pada diskusi namun ada output dalam bentuk dokumen yang nantinya dapat mengisi perpustakaan di Sekretariat PWNU.

"Kegiatan ini bisa menjadi referensi yang berkaitan dengan keluarga versi Fatayat NU dalam bentuk tertulis/karya tulis dan menjadi metode yang bisa diaktualisasikan dalam kehidupan kita," tuturnya. (Miftah)


Terkait