LAMPUNG TENGAH - Kebijakan Pemkab Lampung Tengah (Lamteng) yang mensyaratkan baca Alquran dalam penerimaan siswa/siswi baru (PSB) di tingkatan SMP dan SMA mendapat respon sangat positif dari masyarakat. Namun begitu, kebijakan ini mestinya tak hanya diterapkan pada murid. Guru juga wajib baca Quran untuk memberi teladan pada anak didiknya. “Jangan hanya nyuruh baca tapi gurunya sendiri tidak bisa baca Alquran,” kata Budiman, seorang wali murid. "Tapi saya setuju ada persyaratan ini, karena akan memaksa orangtua mengajarkan anaknya mengaji agar bisa masuk sekolah negeri," tambahnya. Sementara Diana, warga Kota Gajah meyakini orang tua pasti akan mendukung kebijakan tersebut. “Ini sangat bagus. Karena memang sejauh ini kelakuan anak-anak sekarang ini sangat memprihatinkan,” katanya. Sekertaris Pendidikan Lampung Tengah, Helmi, mengatakan, program ini sudah dijalankan. “Untuk tingkat SMP harus wajib bisa membaca Alquran, sedangkan SMA hafal satu jus surat. Dan ini sifatnya wajib kita tekankan pada semua guru-guru muslim,”  ungkapnya. Helmi mengakui, sejauh ini masih banyak yang tidak bisa membaca Alquran. Namun, Pemkab sudah menyiapkan program ini selama enam bulan ke depan. “Nantinya orang tua kita panggil, kita beri tahukan program ini agar bisa membaca Alquran dengan baik,” jelas Helmi. (jihan)