Warta

Bertemu dengan Paus Fransiskus, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kemanusiaan Hanya Satu

Kamis, 5 September 2024 | 14:30 WIB

Bertemu dengan Paus Fransiskus, Imam Besar Masjid Istiqlal: Kemanusiaan Hanya Satu

Paus Fransiskus dan Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar saat melaksanakan acara dialog, Kamis (5/9/2023). (Foto: Tangkapan layar YouTube KOMSOS KWI/NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung 

Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof Nasaruddin Umar menyampaikan, prinsip humanity is only one (kemanusiaan hanya satu), sehingga peran pemberdayaan umat difokuskan pada basis kemanusiaan dan harmoni kehidupan.

 

Hal tersebut disampaikan pada acara Interreligious Meeting (pertemuan antaragama) di Masjid Istiqlal sebagai salah satu agenda kunjungan apostolik ke Indonesia, Kamis (5/9/2024).

 

Prof Nasaruddin juga mengenalkan kepada Pimpinan Umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus bahwa Masjid Istiqlal adalah rumah besar bagi kemanusiaan.

 

“Semenjak saya bertugas sebagai imam besar Masjid Istiqlal, Saya telah menegaskan bahwa Masjid Istiqlal bukan hanya rumah ibadah bagi kita umat Islam, tetapi juga sekaligus rumah besar bagi kemanusiaan,” tuturnya. 

 

Terkait prinsip kemanusiaan adalah satu, Nasaruddin mengatakan menjadi konsekuensinya adalah siapapun dapat masuk. Bukan hanya masuk, dia juga menegaskan siapapun dapat memanfaatkan Masjid Istiqlal itu.

 

“Tentu saja dengan ketentuan dan adat istiadat yang berlaku di lingkungan Masjid Istiqlal ini, siapapun boleh masuk untuk mencari kebaikan bagi umat manusia melalui masjid ini, sejak awal Masjid Istiqlal berfungsi untuk membudayakan dan melayani semua orang,” ungkapnya. 

 

Di samping acara keagamaan, Nasaruddin menerangkan bahwa Masjid Istiqlal juga menjadi tempat untuk melaksanakan kegiatan persatuan, di antaranya dialog lintas agama, antar budaya, dan kegiatan diplomatik.   

 

Lebih dari itu, Masjid Istiqlal ini, lanjutnya, dilengkapi dengan berbagai fasilitas pembelajaran formal yang semuanya bertujuan untuk menciptakan ulama masa depan yang moderat dan mendunia.  

 

“Kami juga mengadakan pendidikan kader ulama khususnya ulama perempuan di level master dan doktor yang berkolaborasi dengan Universitas PTIQ Jakarta dan kampus-kampus besar dunia baik di Timur Tengah,” katanya dilansir NU Online.

 

Terkait fasilitas, Masjid Istiqlal ini dilengkapi dengan pusat kebugaran, olahraga, panggung kesenian, pusat kuliner hingga bisnis center. Selain itu, parkiran di sana juga dapat menampung 1.000 kendaraan roda empat.

 

“Parkir itu dapat digunakan oleh Masjid Istiqlal, Katedral, dan warga masyarakat lainnya. Juga dapat diakses oleh semua warga termasuk komunitas non-muslim,” ungkapnya.  

 

Dalam pertemuan antaragama itu dihadiri beberapa tokoh seperti Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, Wakil Presiden ke-10 RI Jusuf Kalla, Ibu Negara ke-4 RI Hj Sinta Nuriyah.

 

Kemudian Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla dan KH Ahmad Fahrurrozi, Prof Quraish Shihab dan Prof Alwi Shihab beserta sejumlah tokoh lainnya dari berbagai agama.

 

Diketahui, selepas pertemuan di Masjid Istiqlal, Paus Fransiskus akan menyapa puluhan ribu umat saat Misa Agung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat.


Terkait