Terpilih dari Ribuan Pendaftar, 2 Mahasiswa UIN RIL Siap Ikuti Boothcamp Antikorupsi KPK 2025
Ahad, 24 Agustus 2025 | 07:25 WIB

Dua Mahasiswa UIN Raden Intan Lampung terpilih menjadi peserta boothcamp nasional KPK RI. Kegiatan ini akan dilaksanakan pada 8-12 September 2025 di Pondok Rasamala, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Dua mahasiswa UIN Raden Intan Lampung (RIL) terpilih menjadi peserta Boothcamp Antikorupsi Nasional: Sinergi Integritas Muda Indonesia (SINTESIS) tahun 2025. Ajang ini diselenggarakan dan dibiayai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia.
Dua mahasiswa itu adalah
Ahmad Rozali, mahasiswa Hukum Keluarga Islam (HKI) semester 7 dan Tri Meilan Purwati, mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) semester 7. Mereka menjadi bagian dari 51 peserta terbaik yang telah diseleksi dari 2.227 pendaftar dari seluruh Indonesia.
Kegiatan ini akan dilaksanakan selama 5 hari mulai dari 8 September 2025 hingga 12 September 2025 di Pondok Rasamala, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Tujuan kegiatan adalah untuk mengedukasi dan memberdayakan pemuda dari berbagai daerah di Indonesia untuk berperan serta dalam memberantas korupsi.
Sebelum terpilih, dua mahasiswa ini melalui beberapa tahapan pendaftaran. Mulai dari registrasi pendaftaran administrasi terkait identitas diri, latar belakang pendidikan, wawasan anti korupsi, dan juga pengalaman individu.
Setelah lolos tahap pertama, peserta masuk ke tahap wawancara. Di mana mereka diminta menjelaskan lebih jauh tentang diri mereka, Curriculum Vitae (CV) terbaru, menggali pengalaman lapangan pencegahan tindak pidana korupsi (tipikor), dan rencana komitmen pasca kegiatan.
"Motivasi saya untuk mengikuti kegiatan tentunya untuk menjadi 'berdampak' dan dalam hal ini fokus kepada tipikor, karena saya melihat masih banyak praktik-praktik tipikor yang terjadi, sehingga saya ingin belajar lebih jauh tentang bagaimana pencegahan dan tindakan yang harus dilakukan," kata Tri Meilan.
Sedangkan Ahmad Rozali, ia termotivasi oleh ambisinya yang ingin terus belajar dan mengembangkan diri untuk memperdalam pemahaman isu-isu korupsi di Indonesia.
"Rencana saya pasca kegiatan, saya ingin membangun organisasi yang melibatkan Karang Taruna di tempat saya tinggal untuk membahas tentang pentingnya Integritas dan pencegahan korupsi bagi generasi kini dan masa mendatang. Hal ini juga sudah dikomunikasikan dengan baik bersama aparatur tempat tinggal saya," ujarnya.
Ahmad Rozali juga sempat meraih Juara 1 Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) yang juga diselenggarakan oleh KPK RI secara daring yang dilaksanakan di bulan Agustus — September tahun 2024 dan mendapatkan Apresiasi Fully Funded dari KPK RI untuk turut menghadiri dan menerima penghargaan di hari Hakordia, di Gedung Merah Putih, KPK RI.
Tri Meilan juga turut berharap kegiatan ini akan memperluas wawasan anti korupsi. Ia juga berencana untuk membagikan ilmu yang ia dapatkan ke orang disekitarnya dengan penguatan kegiatan edukasi, advokasi, serta kolaborasi yang menjadi strategi utamanya. Karena ia percaya, sebaik-baiknya ilmu adalah ilmu yang bermanfaat.