Mitra

Miniatur Indonesia, Provinsi Lampung Tuan Rumah Festival Musik Tradisi 2024

Selasa, 16 Juli 2024 | 15:07 WIB

Miniatur Indonesia, Provinsi Lampung Tuan Rumah Festival Musik Tradisi 2024

Festival Musik Tradisi Indonesia 2024 di PKOR Way Halim, (13-14/7/2024). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Fitra Arda mengatakan, Kemendikbudristek melaksanakan Festival Musik Tradisi dalam rangka membuka ruang sekaligus menjaga ekosistem musik Indonesia. 


Hal tersebut disampaikan pada Festival Musik Tradisi Indonesia 2024 Recaka Musik Lampung di Pasar Kreatif dan Seni Pusat Kegiatan Olah Raga (PKOR) Way Halim, Bandar Lampung, Sabtu (13/7/2024). 


“Khususnya musik tradisi dengan menghidupkan kembali komunitas-komunitas musik tradisi, agar musik-musik tradisi kembali hadir di tengah masyarakat. Musik hadir dari hubungan sosial yang ada di masyarakatnya,” katanya. 


Menurut Sesditjen Kebudayaan Kemendikbudristek, hilangnya hubungan sosial menyebabkan hilang juga musiknya. Saat ini langkah kita adalah menghidupkan komunitasnya.


Fitra Arda juga menjelaskan, dipilihnya Lampung untuk menggelar Festival Musik Tradisi Indonesia 2024 mengingat Provinsi Lampung dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keberagaman etnis dan budayanya. Hal tersebut juga tergambar dalam semboyan masyarakat Lampung, Sai Bumi Ruwa Jurai.


Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah mengadakan Festival Musik Tradisi Indonesia 4 tahun berturut-turut. Selain Lampung, di tahun 2024 ini Festival Musik Tradisi Indonesia juga digelar di Tidore dan Samarinda. Di Lampung, Festival Musik Tradisi dengan tajuk Recaka Musik Indonesia digelar selama dua hari, 13-14 Juli 2024. 


Pj Gubernur Lampung, Samsudin mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya nyata untuk memastikan musik tradisional tetap hidup dan berkembang dengan cara yang berdampingan dengan inovasi modern, sambil tetap mempertahankan esensi dan kekayaan budayanya.


“Festival Recaka ini, memberikan ruang bagi para seniman dan pemusik tradisional untuk menampilkan bakat mereka, serta bagi generasi muda untuk belajar dan mengapresiasi musik tradisi dari berbagai sudut pandang,” ujar sekaligus membuka kegiatan tersebut. 


Musik tradisional menjadi cerminan dari nilai-nilai, kehidupan sehari-hari, serta identitas budaya suatu daerah. Di dalam irama dan liriknya, terkandung warisan pengetahuan yang sangat berharga, yang tidak hanya relevan bagi masa lalu, tetapi juga penting untuk dipelajari dan dipertahankan oleh generasi muda. 


“Oleh karena itu, upaya untuk menjaga keberlanjutan musik tradisional merupakan investasi dalam kekayaan budaya bangsa yang tak ternilai harganya,” kata Pj Gubernur. 


Pj Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada tim muhibah budaya jalur rempah yang telah singgah di Provinsi Lampung dan menjadikan Lampung sebagai salah satu jalur rempah yang akan diajukan sebagai jalur rempah warisan budaya tak benda dunia ke UNESCO.