Komisi II DPRD Lampung Belajar Kunci Sukses Pariwisata Berdaya Saing dari Jawa Barat
Selasa, 24 Juni 2025 | 15:54 WIB

Komisi II DPRD Lampung belajar pariwisata dari Provinsi Jawa Barat, di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Selasa (24/6/2025)
Bandung, NU Online Lampung
Provinsi Jawa Barat terus menggenjot sektor pariwisata guna mengejar target pertumbuhan ekonomi daerah sebesar 8,20 persen hingga 2029. Berbagai langkah dilakukan, mulai dari penguatan daya tarik destinasi hingga peningkatan kualitas tenaga kerja dan tata kelola pariwisata.
Hal itu disampaikan Irwan Setiawan, Perencana Ahli Muda Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, dalam pertemuan dengan anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, Selasa (24/6/2025).
Saat ini Jawa Barat tercatat memiliki lebih dari 1.524 destinasi wisata alam, 694 destinasi wisata budaya, dan 783 destinasi wisata buatan. Hingga pertengahan 2024, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Jawa Barat mencapai 1,24 juta orang dan wisatawan nusantara sebanyak 88,2 juta orang. Nilai realisasi investasi dari sektor ini juga tumbuh signifikan, yakni Rp 210,6 triliun.
“Pengembangan pariwisata Jawa Barat berdiri di atas lima pilar strategis yaitu penguatan investasi, pembangunan destinasi dan aksesibilitas, pembangunan ekosistem industri pariwisata, pembangunan SDM dan tata kelola, serta penguatan pemasaran digital dan berkesinambungan,” kata Irwan.
Sejumlah destinasi unggulan, seperti Kawasan Geopark Ciletuh Palabuhanratu yang telah diakui sebagai UNESCO Global Geopark, Situ Cileunca dan Situ Patenggang untuk wisata berbasis air dan pertanian, hingga Bandara Kertajati sebagai pintu masuk wisatawan dari berbagai daerah dan negara, juga terus dikembangkan guna memberikan pengalaman wisata yang bermakna bagi pengunjung.
“Tren wisata saat ini mengarah pada pengalaman yang autentik dan ramah lingkungan. Kami juga aktif mendorong wisatawan untuk menjelajahi destinasi-destinasi yang belum terlalu populer agar pemerataan kunjungan dapat tercapai dan beban daerah yang sudah padat dapat dikurangi,” ujar Irwan.
Menanggapi itu, Sekretaris Komisi II DPRD Jawa Barat Ade Puspitasari mengatakan, pihaknya terus mengawal pelaksanaan berbagai program Dinas Pariwisata dan Kebudayaan setempat agar berdampak nyata bagi daerah dan pelaku usaha kecil.
“Kami ingin memastikan bahwa pariwisata tidak hanya tumbuh dari segi angka, tetapi juga membawa nilai positif bagi daerah dan masyarakat sekitar,” katanya.
Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri mengapresiasi pola pengembangan pariwisata Jawa Barat yang mengutamakan nilai keberlanjutan dan pelibatan aktif masyarakat. Ia menilai model tersebut dapat dijadikan contoh bagi daerah lain, termasuk Provinsi Lampung, guna mengoptimalkan daerah-daerah dengan daya tarik wisata yang belum tergarap maksimal.
“Yang paling menarik dari Jawa Barat adalah pola kerja sama yang erat antarpemangku kepentingan dan fokus pada pengalaman wisatawan. Model ini dapat kami adaptasi untuk Lampung agar pariwisata tumbuh lebih inklusif dan berdampak luas bagi masyarakat,” kata Fauzi.