Warta

Pesan Ketua MUI Untuk Alumni IKSAS

Ahad, 31 Juli 2016 | 21:48 WIB

BANDAR LAMPUNG - Ikatan Alumni Ikatan Santri Sumatra (IKSAS) Pondok Pesantren Al-Hikmah Benda Brebes menggelar halal bihalal sekaligus reuni di aula gedung MUI Lampung, Sabtu (30/7). Acara yang diikuti oleh seluruh alumni dari berbagai daerah di Lampung itu dihadiri oleh ketua MUI Lampung KH.Khairudin Tahmid, Ketua Ikatan Alumni Imam Kastolani, Wakil Sekretaris PWNU, MislamudinĀ  yang juga alumni IKSAS serta beberapa tokoh lain. Menurut Imam Kastolani, tujuan utama diadakannya halal bihalal tersebut adalah untuk mempererat ukhuwah Islamiyyah, merajut kembali kenangan yang pernah terjalin sewaktu berjuang menuntut ilmu di pondok pesantren. ā€œMelalui wadah alumni ini kita berharap semua alumni alhikmah dapat tersalurkan dengan baik, sehingga tidak ada istilahnya alumni IKSAS yang setelah keluar dari pondok masih bingung tidak tahu harus bagaimana. Kita semua harus bersama-sama bahu membahu saling membantu,ā€ jelas Kastolani. IMG20160730144305IKSAS adalah merupakan salah satu wadah organisasi bagi santri yang berasal dari daerah Sumatra dan sekitaranya yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al Hikmah Benda, Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes. Pondok ini merupakan salah satu pondok pesantren terbesar di Jawa Tengah dengan jumlah santri hingga mencapai 6000-an santri dari berbagai penjuru nusantara. Sementara itu, Ketua MUI, KH.Khairudin Tahmid mengapresisasi acara yang dilaksanakan oleh ikatan alumni pondok pesantren Al Hikmah tersebut. Ia berharap nantinya ada hasil yang bisa dilakukan oleh ikatan alumni untuk membantu mencapai apa yang menjadi tujuan utamanya. ā€œSehingga keberadaan alumni bisa lebih terasa oleh masyarakat. Setiap alumni boleh berjuang dan masuk dalam bidang apapun sesuai dengan bidangnya, baik akademisi, birokrasi maupun pengusaha atau yang lainnya, akan tetapi semuanya itu tetap dalam satu wadah, Ikatan Alumni Al Hikmah,ā€ katanya. Ketua MUI juga menekankan pentingnya komunikasi dan jaringan atau akses. ā€œAkses atau hadaroh itu menjadi sesuatu yang sangat penting bagi kita, agar bisa merealisasikan apa yang menjadi harapan kita. Kita memiliki skill yang bagus, namun bila tidak punya akses atau hadaroh tadi untuk kemampuan, maka semuanya akan terhenti sia-sia,ā€ katanya. Kegiatan ditutup dengan berbagai diskusi dan juga musyafahah atau saling berjabat tangan dan saling memaafkan satu dengan yang lainnya.Ā  (Sunarto)