Warta

PBNU: Idul Fitri Momen Perkuat Silaturahim dan Toleransi

Selasa, 5 Juli 2016 | 09:49 WIB

JAKARTA –  Idul Fitri merupakan momen yang baik untuk memperkuat silaturahmi dan toleransi. Begitu dikatakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dalam konferensi pers, Senin (4/7). Menurut Kyai Said, Idul Fitri juga dapat menjadi momentum perbaikan akhlak bangsa agar pembangunan bangsa selalu diberi keberkahan oleh Allah SWT. "Para khatib hendaknya menyampaikan materi khotbah yang menekankan persatuan umat dan bangsa, jauh dari caci maki dan kebencian serta dorongan untuk kesediaan berbagi serta pentingnya membangun kebersamaan dan solidaritas sosial," ujarnya. Menurut Kyai Said, toleransi bukan sekedar tersedianya ruang dialog dalam diri seseorang untuk mencoba membicarakan perbedaan, namun toleransi merupakan sikap saling menghormati terhadap orang-orang yang berbeda keyakinan. "Perbedaan adalah fitrah, maka toleransi mutlak diperlukan," kata Said. Dalam kesempatan itu Said juga menyerukan kepada segenap umat Islam, khususnya warga NU, untuk menghidupkan malam Idul Fitri dengan takbir, tahmid dan tahlil di seantero nusantara dengan tetap menjaga ketertiban, kekhidmatan dan kekhusyukan. Begitu juga saat menunaikan shalat Idul Fitri 1437 H. Shalat Idul Fitri 1437 H, kata Said, harus ditunaikan dengan khusyuk, khidmat, dan semarak. Hari Raya Idul Fitri pada 6 Juli 2016 Seperti keputusan yang ditetapkan pemerintah,   Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNIU) juga menetapkan 1 Syawal 1437 H  jatuh pada Rabu 6 Juli 2016. Dalam rilisnya, PBNU mengatakan bahwa keputusan ini berdasarkan pemantauan langsung hilal atau rukyatul-hilal bil fi'li oleh Tim Rukyatul Hilal atau lembaga Falakiyah PBNU, Senin (4/7). Pengamatan dilakukan di beberapa lokasi rukyat yang telah ditentukan, dan tidak berhasil melihat hilal. Dengan demikian. PBNU memutuskan umur bulan Ramadhan 1437 H adalah 30 hari (isti'mal)," Ada 42 titik yang dipantau pengurus PBNU dan PWNU seluruh Indonesia. pemantauan hilal ada 19 titik yang sudah melaporkan bahwa mereka tidak berhasil melihat hilal. "Kami sampaikan selamat Idul Fitri 1 Syawal 1437 H dengan penuh suka cita. Mohon maaf lahir dan batin. Kepada warga NU dan umat Islam pada umumnya agar menyempurnakan ibadah puasa 30 hari dan berhari raya pada Rabu 6 Juli 2016,"  kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj dan Sekretaris Jenderal PBNU Helmy Faishal Zaini. (ilo)