Warta

Ketua PWNU: Perlu Cara Ekstrim Untuk Menangkal RKT

Jumat, 29 Juli 2016 | 19:03 WIB

BANDAR LAMPUNG – Perlu langkah ekstrim dalam menangkal berkembanganya paham radikal, komunis dan teroris (RKT). Begitu dikatakan Ketua PWNU Lampung, Kyai RM Soleh Bajuri dalam dialog publik bertema ā€œIndonesia Merdeka dari Ideologi Terorisme dan Komunismeā€ yang dihelat di Gedung MUI Lampung, Jalan Soekarno-Hatta, Bandar Lampung, Jumat (29/7). ā€œSaya pernah mengusulkan, bila ada pemuda-pemuda yang terindikasi masuk ISIS atau lainnya, biayai mereka ke luar negeri. Tapi setelah itu cabut paspor atau tanda pengenal mereka sehingga mereka tidak bisa lagi masuk Indonesia,ā€ kata Kyai Soleh yang menjadi salah satu narasumber dalam dialog tersebut. Kyai Soleh mengakui usulannya terkesan ekstrim. Tapi menurutnya, cara-cara ekstrim memang dirasa perlu untuk memberantas perkembangan gerakan radikal di Indonesia. Sementara itu, Wakil Ketua Muhammadiyah Lampung, Ahmad Sukri, berpendapat, hal yang paling utama dan masuknya paham ajaran radikal, komunis dan terorisme adalah kemiskinan masyarakat. ā€œYa miskin harta, miskin ilmu, miskin iman. Jika kita miskin, maka kita akan mudah dicekoki ajaran-ajaran yang menyimpang. Dulu, PKI bisa berkembang luas karena juga kemiskinan masyarakatnya,ā€ katanya. Sedangkan Mayor Inf. JP Sipayung yang hadir mewakili Danrem 043 Gatam, Kolonel Kav. Supriyatna, menilai RKT tidak perlu dikhawatirkan sepanjang masyarakat masih memegang teguh Pancasilan dan NKRI. Menurut dia, yang justru perlu diwaspadai saat ini adalah serangan sosialis yang bisa menjadi sumbu 'perang saudara' di Indonesia. ā€œSerangan sosialis itu masuk dari budaya, sosial dan agama. Banyak warga negara asing di Indonesia, yang dulunya mungkin jadi staf ahli, sekarang malah securitynya saja dari warga luar. Ini yang perlu diwaspadai,ā€ katanya. Acara itu juga dihadiri Wakil Direskrim Umum Polda Lampung, AKBP M. Ridwan. Sementara yang menjadi keynote speaker adalah Wakil Ketua MUI Lampung, Suryani M. Nur yang menggantikan Ketua MUI, KH Khairuddin Tahmid yang berhalangan hadir. 20160729_150003 Deklarasi MPII Sementara itu, dalam kesempatan itu sekaligus dilakukan deklarasi Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII). Di Lampung, MPII sementara diamanahkan kepada Ari Kristanto sebagai ketua. Dia membawahi sekitar 30 orang anggota MPII. Sekjen MPII Pusat, Faizi Zaini, mengatakan, MPII merupakan wadah gabungan pemuda dari berbagai golongan, baik dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah dan lainnya. (jihan) Ā  Ā