BANDAR LAMPUNG - Kegiatan madrasah kader NU, muharrik masjid dan dakwah di Pondok Pesantren Hidayatul Islamiyyah Sumber Agung Kemiling Bandar Lampung, Jumat dan Sabtu (24-25/2/2017) kemarin dilakukan sebagai upaya untuk menguatkan sekaligus menggerakkan kembali semangat perjuangan untuk menghidupkan dan memakmurkan masjid. Selain juga sebagai upaya menguatkan kaderisasi dan penguatan idiologi aswaja. Tidak kurang dari 60-an peserta mengikuti pelatihan tersebut, yang menghadirkan narasumber langsung dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jakarta. Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut, nantinya masjid-masjid yang ada di Bandar Lampung dapat kembali bergema dan bergemuruh menjadi pusat pengembangan keislaman umat serta menjadi sentral pengembangan idiologi ahlussunnah wal jama`ah. Menurut Ketua Panitia, Ichwan Adji Wibowo, pengkaderan tersebut adalah merupakan jalan atau langkah awal untuk melakukan gerakan-gerakan berikutnya. “Ini adalah merupakan langkah awal untuk kita. Langkah untuk menghidupkan ghiroh atau semangat pergerakan kita, juga langkah untuk memantik semangat kita untuk melakukan gerakan-gerakan besar selanjutnya,” katanya. Lebih lanjut, Ketua ISPI Lampung ini menilai sudah saatnya semua bergerak bersama demi kemajuan jam`ah dan juga jam`iyyah. “Sekaranglah saatnya kita bergerak untuk melakukan perubahan yang nyata, yang diawali dari masjid. Sudah bukan waktunya lagi kita saling menyalahkan satu dengan yang lain, apalagi menjadi golongan ashabul kahfi,” tegasnya. Kegiatan pelatihan kader muharrik ditutup dengan sumpah bai`at kepada seluruh peserta. Diantaranya untuk bersedia menjadi penggerak dalam memakmurkan masjid, dan juga menjaga idiologi serta menyebarkan paham Aswaja. Juga kewajiban menjaga Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang-undang Dasar 1945 dan Negara Kesatuan Republic Indonesia. (Sunarto)