Di Pelantikan PCNU Metro, Ketum PBNU Kembali Tegaskan Penolakan NU Pada Kepulangan WNI Eks ISIS
Kamis, 13 Februari 2020 | 16:45 WIB
METRO - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof. Dr. KH. Said Aqil Siradj, MA kembali mengulang pernyataan penolakan ratusan WNI eks ISIS pulang ke Indonesia.
Hal itu dikatakan Kiai Said kepada wartawan sebelum menghadiri peringatan Harlah NU ke-97 dan pelantikan Pimpinan Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Metro masa khidmat 2020-2025 di halaman kampus Institut Agama Islam (IAI) Ma'arif NU, Jl. RA. Kartini, 28 Kel. Purwosari Kec. Metro Utara, Kamis (13/2/2020).
Menurut Kiai Said, pemulangan WNI eks ISIS hanya akan menciptakan kegaduhan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Itu masukan dari saya, masukan dari PBNU kepada pemerintah. Mereka sudah meninggalkan kewarganegaraan indonesia bergabung dengan negara ISIS. ISIS itu negara loh, ISIS itu negara. Berarti itu sudah selesai kewarganegaraan citizen indonesia," katanya.
Ia juga mengibaratkan bahwa seorang yang telah pergi meninggalkan rumah untuk membangun rumah baru dengan merusak rumah-rumah disekitarnya maka dilarang keras untuk diminta kembali.
"Sama seperti saya melepaskan indonesia masuk ke Taiwan, misalkan. Maka tidak ada hak untuk menjadi warga negara indonesia. Melepaskan dengan sendirinya kewarganegaraan Indonesia untuk bergabung dengan negara ISIS, walaupun negara ISIS sekarang bubar. Dulu ada negara ISIS, ada pemerintahannya, ada rakyat, ada wilayah," ujarnya.
Ketika ditanya soal kemungkinan pemerintah memaksakan wacana tersebut, Said Aqil menegaskan tidak setuju termasuk memulangkan anak-anak mantan anggota ISIS ke tanah air.
"Saya tidak setuju, tidak setuju. Sama saja (anak-anak eks ISIS, Red) silahkan PBB yang urus lah," tandasnya. (saf)