Khutbah

Khutbah Jumat: Etos Kerja dalam Islam

Kamis, 17 Oktober 2024 | 06:30 WIB

Khutbah Jumat: Etos Kerja dalam Islam

Ilustrasi etos kerja (Foto: NU Online)

Etos kerja dalam Islam memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Al-Qur'an dan hadits. Beberapa prinsip utama yang menjadi landasan etos kerja dalam Islam antara lain kerja sebagai ibadah, amanah, profesionalitas, disiplin, tekun, jujur, adil, dan tawakal. 


Dengan etos kerja seperti ini, seorang Muslim diharapkan mampu menjalankan tugasnya di dunia dengan penuh tanggung jawab, profesionalisme, dan tetap menjaga nilai-nilai spiritual.


Khutbah I


الحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ جَعَلَ التّقْوَى خَيْرَ الزَّادِ وَاللِّبَاسِ وَأَمَرَنَا أَنْ تَزَوَّدَ بِهَا لِيوْم الحِسَاب أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ رَبُّ النَّاسِ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا حَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ المَوْصُوْفُ بِأَكْمَلِ صِفَاتِ الأَشْخَاصِ. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجمعين وسَلّمْ تَسليمًا كَثِيرًا ، أَمَّا بَعْدُ ، فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ 


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Pada hari yang mulia ini, khatib menyeru kepada jamaah sekalian untuk bertakwa kepada Allah swt, yakni dengan sungguh-sungguh menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena hanya dengan takwa kita akan mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Takwa adalah bekal kita dalam menjalani kehidupan ini dan kunci utama menuju kebahagiaan yang abadi.


Semoga dengan ketakwaan tersebut, kita diberikan solusi pada masalah yang sedang dihadapi. Dengan ketakwaan, semoga kita juga dilimpahi rezeki yang tidak kita sangka-sangka. Sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat At-Talaq Ayat 2 dan 3:


وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ


Artinya: Siapa pun yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS At-Talaq: 2-3). 


Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Pada kesempatan kali ini, khatib ingin mengajak kita semua untuk merenungkan tentang etos kerja dalam Islam. Islam mengajarkan umatnya untuk memiliki semangat dan motivasi dalam bekerja serta berusaha dengan penuh kesungguhan. Bekerja adalah bagian dari ibadah, bahkan merupakan salah satu bentuk jihad fi sabilillah.


Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an, surah Al-Jumu’ah ayat 10:


فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِن فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ


Artinya: Apabila telah ditunaikan salat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung (QS Al-Jumuah: 10).


Ayat ini menunjukkan bahwa setelah kita menunaikan kewajiban kita kepada Allah, yaitu shalat, kita diperintahkan untuk bertebaran di muka bumi, bekerja dan berusaha mencari rezeki dari karunia Allah. Ini menunjukkan bahwa bekerja dan mencari nafkah adalah suatu hal yang sangat dianjurkan dalam Islam, selama itu dilakukan dengan cara yang halal dan tidak melalaikan kewajiban kepada Allah.


Rasulullah saw juga memberikan teladan kepada kita tentang pentingnya etos kerja. Beliau bersabda: Tidaklah seorang di antara kalian memakan suatu makanan yang lebih baik daripada hasil kerja tangannya sendiri. Sesungguhnya Nabi Daud as juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri (HR Bukhari).


Hadits ini menegaskan bahwa bekerja dengan tangan sendiri, dengan usaha yang halal dan penuh semangat, adalah sesuatu yang mulia di sisi Allah. Nabi Daud as, meskipun seorang nabi, tetap bekerja dengan tangannya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain.


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Dalam bekerja, Islam juga menekankan pentingnya kejujuran, keikhlasan, dan tanggung jawab. Setiap pekerjaan yang kita lakukan haruslah didasari oleh niat yang ikhlas untuk mencari ridha Allah, bukan hanya sekadar mencari keuntungan duniawi. Selain itu, kita harus bekerja dengan jujur, tidak menipu, dan tidak mengambil hak orang lain. 


Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya Allah menyukai apabila seseorang di antara kalian melakukan suatu pekerjaan, dia melakukannya dengan sebaik-baiknya (HR Thabrani).


Artinya, kita dianjurkan untuk selalu berusaha memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan, baik dalam skala kecil maupun besar. Ketika kita bekerja dengan sungguh-sungguh dan memberikan yang terbaik, itulah bagian dari etos kerja yang Islami.


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Marilah kita mengingat bahwa salah satu tujuan dari bekerja adalah untuk memberikan manfaat, tidak hanya bagi diri sendiri tetapi juga bagi keluarga, masyarakat, dan umat. 


Rasulullah saw bersabda: Sesungguhnya sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR Ahmad).


Ketika kita bekerja dengan niat untuk memberikan manfaat bagi orang lain, kita tidak hanya mendapatkan pahala di dunia tetapi juga bekal di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita bekerja dengan semangat, penuh tanggung jawab, dan senantiasa menjaga integritas kita sebagai seorang Muslim.


Di samping itu, kita harus selalu ingat bahwa segala sesuatu yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban oleh Allah swt. Marilah kita bekerja dengan penuh kesadaran bahwa pekerjaan kita adalah ibadah, dan setiap usaha kita akan dihitung di sisi Allah. Semoga Allah memberikan keberkahan dalam setiap langkah kita dan meridhoi segala usaha kita.


Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah,

Demikian khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Semoga kita termasuk orang-orang yang mau bekerja keras, tidak meninggalkan ibadah kepada Allah swt dan selalu mensyukuri nikmat yang telah didapatkannya. Aamin ya rabbal alamin.


باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ 


Khutbah II


اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِي وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ


Yudi Prayoga, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung 
 


Terkait