BANDAR LAMPUNG ā Menjadi wakil ketua pada tiga periode kepengurusan, dan sekarang diberi kepecayaan menjadi pejabat sementara (Pjs) Ketua PWNU Lampung sepeninggal KH. Soleh Bajuri yang tengah menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci, jelas menjadi catatan khusus untuk Drs. H. Agus Saiful Islam dalam kiprahnya di Nahdlatul Ulama.
Dengan pengalamannya, Ā putra mantan Rois Syuriah, KH Agus Muzani ini tentu memahami betul seluk beluk internal organisasi. Ā Termasuk juga keunggulan dan kelemahannya.
Lalu, apa pendapatnya dalam perkembangan NU saat ini?
Pensiunan Kementrian Agama Lampung Selatan ini menilai PWNU saat ini berkembang semakin baik, termasuk juga lembaga, lajnah dan badan otonom di bawahnya.Menurut dia, konsolidasi antar pengurus saat ini sudah berjalan sangat baik.
Namun begitu, H. Saiful menggarisbawahi satu hal yang perlu dibenahi oleh pengurus PWNU, yakni perlunya upaya menggalang kemitraan dengan pihak luar.
āDi bidang ini kita masih agak lemah. Padahal ini penting dilakukan, mengingat kita perlu butuh banyak anggaran untuk berjalannya roda organisasi,ā kata bapak dari Hayatul Islam, Ahmad Rizky Fazaruddin, dan Fathia Rohmaniah ini kepada wartawan nulampung.or.id belum lama ini.
Pria yang karib disapa Pak Syaiful ini berpendapat PWNU Lampung sudah berkembang semakin baik. Hanya saja, menurutnya, saat ini belum semua cabang dapat menerjemahkan program-program PWNU Lampung dengan baik.
āMemang tidak semua cabang (seperti itu). Beberapa saya melihat cukup bagus, seperti Pringsewu, Pesawaran, Lampung Timur dan lainnya,ā jelasnya.
Diketahui, Drs H. Agus Syaiful Islam tiga kali diberikan amanah menjadi Wakil Ketua PWNU. Mulai dari kepemimpinan KH.Khairuddin Tahmid, KH. Ngaliman Marzuki hingga KH. Soleh Bajuri. Yang teranyar, pria kelahiran Lampung 2 Juni 1955 ini diberikan mandat sebagai Pjs Ketua PWNU Lampung setelah KH Soleh Bajuri menunaikan ibadah haji.
Tak cuma Pak Iful yang aktif di NU, isterinya, Halyawati juga memberikan banyak andil pada perkembangan organisasi wanita Nahdlatul Ulama.
Ibu Halyawati pernah menjadi bendahara Fatayat NU tahun 1990-1996 dan tahun 1996-2000. Kemudian menjadi bendahara Muslimat NU di tahun 2000 hingga 2005. Sementara anak-anaknya juga aktif di GP Ansor. (ilo)
Ā