Warta
Drs.H. Syaiful Islam Ditunjuk Menjadi Pejabat Sementara Ketua PWNU Lampung
Kamis, 25 Agustus 2016 | 10:17 WIB
Bandar Lampung: Rapat Pleno Tanfizdiah PWNU Lampung sepakat menunjuk Drs.H Syaiful Islam sebagai Pejabat Sementara (PJs) Ketua Tanfidziah PWNU Lampung. Rapat digelar di gedung PWNU 3, Jalan Soekarno Hatta, Bandar Lampung, Selasa (24/8) siang, usai acara syukuran keberangkatan ibadah haji sejumlah pengurus PWNU Lampung.
[caption id="attachment_5918" align="alignleft" width="300"]
KH.Syaiful Islam[/caption]
Tugas PJs adalah mengemban amanah selama Ketua Tanfidziah PWNU, KH Soleh Badjuri, menunaikan ibadah haji. Pak Syaiful sendiri merupakan salah satu wakil ketua tanfidziah di PWNU Lampung.
KH Soleh Badjuri mengatakan, selama menunaikan ibadah haji, organisasi NU Lampung harus tetap berjalan. Banyak hal yang harus kita lakukan. “Saya titip organisasi ini selama menunaikan rukun Islam kelima,” katanya.
Rapat pleno dihadiri para pengurus lembaga dan lajnah itu memutuskan tiga agenda lainnya, yaitu akan segera mengadakan Rapat Kordinasi Lembaga dan Lajnah, dan mengadakan Musyawarah Kerja Wilayah ke-2 pada 22 Oktober 2016.
Selain itu juga menetapkan kepanitiaan pemotongan hewan kurban, dengan menunjuk Agus Arugusman dan Mashuri masing-masing sebagai ketua dan sekretaris pelaksana. Keputusan lainnya adalah mengusulkan ke PBNU untuk mengganti pengurus syuriah yang sudah meninggal dunia. (Rafa)
KH.Syaiful Islam[/caption]
Tugas PJs adalah mengemban amanah selama Ketua Tanfidziah PWNU, KH Soleh Badjuri, menunaikan ibadah haji. Pak Syaiful sendiri merupakan salah satu wakil ketua tanfidziah di PWNU Lampung.
KH Soleh Badjuri mengatakan, selama menunaikan ibadah haji, organisasi NU Lampung harus tetap berjalan. Banyak hal yang harus kita lakukan. “Saya titip organisasi ini selama menunaikan rukun Islam kelima,” katanya.
Rapat pleno dihadiri para pengurus lembaga dan lajnah itu memutuskan tiga agenda lainnya, yaitu akan segera mengadakan Rapat Kordinasi Lembaga dan Lajnah, dan mengadakan Musyawarah Kerja Wilayah ke-2 pada 22 Oktober 2016.
Selain itu juga menetapkan kepanitiaan pemotongan hewan kurban, dengan menunjuk Agus Arugusman dan Mashuri masing-masing sebagai ketua dan sekretaris pelaksana. Keputusan lainnya adalah mengusulkan ke PBNU untuk mengganti pengurus syuriah yang sudah meninggal dunia. (Rafa)
