• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Selasa, 16 April 2024

Warta

Tak Perlu Marah Jika Anak Berisik di Masjid

Tak Perlu Marah Jika Anak Berisik di Masjid
SERINGKALI kita melihat para orangtua menghardik marah kepada kumpulan anak-anak yang tak bisa diam ketika jemaah tengah  sholat berjamaah di masjid atau mushola. Ada yang membentak marah. Namun tak sedikit juga yang mengusir anak keluar. Perlukah sikap seperti ini? Yang perlu dicermati, adakah sikap itu akan membuat anda khusyuk dalam sholat.  Yang dikhawatirkan, bentakan marah para pria dewasa justru malah membuat anak-anak trauma dan takut datang ke masjid atau mushola untuk ikut sholat berjemaah. “Kita harus khawatir jika nak-anak di bawah generasi kita tak lagi mau datang ke masjid untuk sholat. Misalnya, mereka malah berkumpul di tempat yang sepi, ‘ngelem’ atau narkoba. Ini bahaya. Lalu, siapa lagi nanti yang akan memakmurkan rumah Allah di hari nanti ketika kita mati,” kata Ustad Rahwani, penceramah di satu mushola kecil di lingkungan Perumnas Waykandis dalam kultum Ramadhannya, Rabu (30/5/18) malam kemarin. Menurut dia, saat ini sangat sulit menyuruh anak ikut jemaah di masjid. Bahkan, agar anak mau, orangtua harus memberi uang sebagai pemancing minatnya pergi ke masjid. Saking perlunya bersikap bijak pada anak, Ustad Rahwani sampai-sampai mengisahkan peristiwa ketika Rasulullah harus bersujud lama karena punggungnya dinaiki oleh kedua cucunya, Hasan dan Husin. ”Tidak ada apa-apa. Aku ditunggangi cucuku, maka aku tidak mau tergesa-gesa sampai ia puas,” terang Rasulullah SAW saat jemaah menanyakan kenapa beliau lama bersujud. Namung begitu, Ustad Rahwani, juga menganjurkan orangtua dari anak juga harusnya ikut ke masjid sehingga orangtua bisa meredam kegaduhan anaknya saat jemaah melakukan sholat. “Anaknya sholat tapi bapaknya di rumah. Ini yang tidak baik,” katanya. Saya sendiri sangat sepaham dengan Ustad Rahwani.  Menurut saya, kekhusukan sholat belum tentu sepenuhnya karena suara berisiknya anak-anak. Bisa jadi, hembusan ‘syaiton’ dan masalah hidup membuat seseorang juga jadi jauh dari khusyuk. So, khusyuk semata adalah bagaimana keikhlasan kita melaksanakan sholat. Yang pasti, mengajak anak, khususnya anak laki-laki, adalah menjadi satu kewajiban orangtua agar masjid selalu makmur dengan aktivitas. Jangan galak lagi ya. Wassalam. (safwanto)    


Editor:

Warta Terbaru