Warta

Dahsyatnya Tawasul

Senin, 25 Januari 2016 | 17:28 WIB

ABDULLAH bin Umar ra berkata: Saya telah mendengar Rasulullah SAW bersabda: Terjadi pada masa dahulu sebelum kamu, tiga orang berjalan-jalan hingga terpaksa bermalam dalam gua. Tiba-tiba ketika mereka sedang berada dalam gua itu, jatuh sebuah batu besar dari atas bukit dan menutupi pintu gua itu sehingga mereka tidak dapat keluar. Maka berkatalah mereka: Sungguh tiada suatu yang dapat menyelamatkan kami dari bahaya ini, kecuali jika tawasul kepada Allah dengan amal-amal soleh yang pernah kamu lakukan pada dahulu kala. Maka berkata salah satu dari mereka: Ya Allah dahulu saya mempunyai ayah dan ibu, dan saya biasa tidak memberi minum susu pada seorangpun sebelum keduanya (ayah-ibu), baik pada keluarga atau hamba sahaya, maka pada suatu hari agak kejauhan bagiku menggembalakan ternak, hingga tidak kembali pada keduanya, kecuali sesudah malam dan ayah bundaku telah tidur. Maka saya terus memerah susu untuk keduanya dan sayapun segan untuk membangunkan keduanya, dan sayapun tidak akan memberikan minuman itu kepada siapapun sebelum ayah bundaku. Maka saya tunggu keduanya hingga terbit fajar. Maka bangunlah keduanya dan meminum susu yang saya perahkan itu. Padahal semalam itu juga anak-anakku sedang menangis minta susu itu, di dekat kakiku. Ya Allah, jika saya berbuat itu benar-benar karena mengharapkan keridoan-Mu, maka lapangkanlah keadaan kami ini. Maka menyisih sedikit batu itu, hanya saja mereka belum bisa keluar dari gua tersebut. Berdoa orang yang kedua: Ya Allah, dahulu saya pernah terikat cinta kasih pada anak gadis pamanku, maka kerena sangat cinta kasihku, saya selalu merayu dan ingin berzina dengannya, tetapi ia selalu menolak hingga terjadi pada suatu saat ia menderita kelaparan dan datang minta bantuan kepadaku, maka saya berikan kepadanya uang 120 dinar, tetapi dengan janji bahwa ia akan menyerahkan dirinya kepadaku pada malam harinya. Kemudian ketika saya sudah berada di antara dua kakinya, tiba-tiba ia berkata: Takutlah kepada Allah dan jangan kau pecahkan tutup kecuali dengan halal. Maka saya segera bangun daripadanya padahal saya masih tetap menginginkannya, dan saya tinggalkan dinar emas yang telah saya berikan kepadanya itu. Ya Allah bila saya berbuat itu semata-mata karena mengharapkan keridoan-Mu, maka hindarkan kami dari kemalangan ini. Maka bergeraklah batu itu menyisih sedikit, tetapi mereka belum juga dapat keluar dari goa tersebut. Orang yang ketiga berdoa: Ya Allah dahulu saya sebagai majikan dan mempunyai banyak buruh/pegawai. Pada suatu hari ketika saya membayar upah buruh-buruh itu, tiba-tiba ada seorang dari mereka yang tidak sabar menunggu, segera ia pergi meninggalkan upah dan terus pulang ke rumahnya tidak kembali. Maka saya Pergunakan upah itu hingga bertambah dan berbuah hingga merupakan kekayaan. Kemudian setelah sekian lama datanglah buruh itu dan berkata: Hai Abdullah berilah kepadaku upahku dahulu itu! Jawabku: Semua kekayaan yang di depanmu itu daripada upahmu yang berupa unta, lembu dan kambing serta budak penggembalanya itu. Berkata orang itu: Hai Abdullah kau jangan mengejek kepadaku. Jawabku: Aku tidak mengejek kepadamu. Maka diambilnya semua yang saya sebut itu dan tidak meninggalkan satupun daripadanya. Ya Allah, jika saya berbuat itu karena mengharapkan keridoan-Mu, maka hindarkan kami dari kesempitan ini. Tiba-tiba menyisihlah batu itu sehingga mereka dapat keluar dengan selamat. (HR. Bukhori- Muslim. Diceritakan Ketua LBM NU Lampung Ust. Munawir)  


Terkait